Thursday, January 28, 2016

Inilah 6 Perbedaan Sinetron Jaman Dulu dan Sekarang

Perkembangan serial televisi Indonesia atau yang lebih kita kenal dengan istilah sinetron hingga saat ini masih terus eksis menemani layar kaca pemirsanya, bahkan semakin hari semakin variatif saja. Apalagi dengan banyaknya sinetron stripping yang tayang setiap hari. Dari segi bisnis, sinetron stripping memang sangat menguntungkan, namun lama-kelamaan karena dikejar tayang, ceritanya jadi terkesan dipaksakan. 

Bila kita mengikuti perkembangannya dari masa ke masa, sinetron Indonesia sekarang sangat berbeda dibandingkan pada era sekitar 90/80 an kebelakang. Sinetron saat ini semakin berorientasi pada rating atau bisnisnya, namun tidak memedulikan kualitas ceritanya. Akhrirnya banyak sinetron yang dibuat untuk kejar setoran dengan cerita yang asal-asalan. Meskipun tetap banyak digemari.

Berikut ini adalah beberapa contoh perbedaan-perbedaan sinetron dulu dan sekarang :


1. Jumlah episode.



Kalau Anda ingat bahwa di tahun 90an ke belakang, sinetron Indonesia biasa ditayangkan dengan jumlah episode yang tidak banyak, artinya bisa dihitung lah. Mungkin sekitar 20 -100 episode. Kalau saat ini kita bisa lihat sinetron Indonesia yang jumlahnya sampai ratusan bahkan ribuan episode.



2. Jam tayang.


Kalau jaman dulu sinetron Indonesia biasa tayang seminggu sekali, misalnya sinetron Tersayang tayang setiap Rabu jam 8-9 malam atau Tersanjung setiap Jumat jam 8-9 malam. Tapi sekarang kita ga perlu lagi takut kelewatan episode-episode sinetron karena besok, lusa, dan seterusnya masih akan tetap ada. Maklum, kan sekarang sistemnya stripping dan kejar tayang. 



3. Pemain yang kebanyakan blasteran.


Para pemain sinetron Ganteng-ganteng Srigala
Sinetron Indonesia saat ini lebih banyak dipenuhi oleh artis-artis yang wajahnya kebule-bulean alias blasteran. Karena wajah blasteran dianggap lebih cantik dan ganteng, ini dijadikan modal agar sinetron atau film Indonesia tetap banyak ditonton masyarakat. Berbeda dengan jaman dulu artis-artis seperti Anjasmara, Rano Karno, Gunawan, Jihan Fahira, Maudy Koesnaidy, Paramitha Rosadi, mereka adalah artis-artis yang berwajah tampan dan cantik tetapi tetap produk lokal.



4. Punahnya sinetron anak.



Sinetron anak (biasanya ditonton dan diperankan oleh artis cilik) sekarang ini sepertinya sudah tidak bisa kita temukan lagi di televisi Indonesia. Padahal jaman dulu ada sinetron anak seperti Anak Ajaib, Panji Manusia Milenium, Saras 008, Keluarga Cemara, Bidadari yang setidaknya pernah menghibur kita di masa kanak-kanak. Tapi sekarang, hampir tidak ada sama sekali.



5. Pemeran utama tiba-tiba menghilang.


Peran utama adalah bagian terpenting dari sebuah sinetron. Namun apa jadinya kalau pemeran utama justru menghilang perannya di sinetron tersebut. Ini yang terjadi di jaman sekarang, karena berbagai alasan, pemeran utama bisa menghilang loh dari sinetron, misalnya yang terjadi pada sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Kalau Anda tau siapa tokoh utama yang berperan sebagai si tukang bubur di awal kemunculan sinetronya, apakah dia masih ada di sinetron tersebut?





6. Original Soundtrack


Petikan soundtrack sinetron Tersanjung
Kalau dulu setiap sinetron memiliki soundtrack musiknya sendiri-sendiri sesuai judulnya. Misalnya sinetron Tersayang , judul lagunya Tersayang, sinetron Tersanjung judul lagunya pun Tersanjung, bahkan sinetron Tuyul dan Mbak Yul judul lagunya juga Tuyul dan Mbak Yul. Tapi sekarang, sinetron lebih memilih untuk mengambil lagu yang sudah jadi, dengan memakai lagu dari penyanyi yang memang lagunya sudah popular duluan sebelum sinetron itu tayang. Misalnya sinetron Tukang Bubur Naik Haji menggunakan lagu Opik yang judulnya Haji, sinetron GGS yang menggunakan lagu dari band Utopia-Mencintaimu Sampai Mati, dan sebagainya.

So, jadilah penikmat sinetron yang cerdas, kita dukung terus karya sineas Indonesia agar terus melahirkan karya yang menginspirasi dan bermanfaat di masyrakat.



Thursday, January 14, 2016

PDS HB Jassin, Warisan Sang “Paus Sastra Indonesia”

 

Bagi Anda yang belum pernah mengunjungi Taman Ismail Marzuki, Jakarta, nama sastrawan besar Indonesia HB Jassin mungkin terdengar asing di telinga, kecuali jika Anda memang benar-benar pecinta sastra dan sejarahnya.

Di TIM inilah terdapat Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin (PDS HB Jassin) yang banyak menyimpan benda-benda “pusaka” sastra Indonesia, yang disimpan dan didokumentasikan sejak zaman penjajahan oleh HB Jassin. HB Jassin sendiri merupakan penulis sekaligus kritikus sastra pada sekitar tahun 1930an. Ketika itu ia sengaja berinisiatif untuk mengumpulkan dan menyimpan karya-karya otentik penulis-penulis atau pelaku sastra pada masa itu. Hingga ia pun dijuluki sebagai “Paus Sastra Indonesia”.

Berkat usahanya dalam melestarikan sastra Indonesia, HB Jassin mendapat dukungan dari gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, sehingga pada tanggal 28 Juni 1976, Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin resmi didirikan dan berlokasi di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Di gedung yang tidak terlalu besar dan terletak di jalan yang sempit itu, terdapat beberapa koleksi karya sastra berupa buku-buku fiksi, non-fiksi, naskah drama, biografi, foto-foto pengarang, kliping, makalah, skripsi, disertasi, rekaman suara, dan rekaman video. Sejumlah surat-surat pribadi dari kalangan sastrawan-sastrawan ternama seperti Chairil Anwar, NH Dini, Ajib Rosidi, dan Iwan Simatupang juga disimpan di tempat ini. 

Surat pribadi Chairil Anwar

Surat Peresmian Gubernur Ali Sadikin

PDS HB Jassin menjadi tempat yang harus didukung dan dikembangkan. Pasalnya, tempat tersebut merupakan satu-satunya yang menyimpan data dan dokumentasi khusus kesusasteraan Indonesia. Bahkan tempat itu juga memiliki koleksi sastra terjemahan dari berbagai Negara. Jadi kita tidak perlu jauh-jauh untuk melihat karya sastra luar negeri. Namun sayang, tidak banyak masyarakat yang berkunjung setiap harinya ke tempat itu. Mungkin hanya sekitar 20an orang per harinya. Padahal lokasi yang berada di kompleks TIM, tempat dimana terdapat sebuah kampus, seharusnya menjadi sumber informasi bagi setiap mahasiswa. Memang, sekali waktu ada yang melakukan kunjungan dari Universitas, namun tidak banyak.

PDS HB Jassin merupakan tempat yang tepat bagi Anda yang ingin mengetahui dan mempelajari tentang karya sastra lama Indonesia. Di sana Anda akan temukan berbagai dokumen-dokumen peninggalan sastrawan-sastrawan besar Indonesia, tetapi Anda tidak bisa bebas membaca dokumen-dokumen di dalam perpustakaannya, dan juga tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang. Ada petugas khusus yang melayani. Hal ini untuk menjaga benda-benda tersebut agar tidak rusak atau hilang. Namun, jangan khawatir, Anda tetap diperbolehkan untuk membacanya di tempat. Di sana juga disediakan fasilitas untuk Anda memfotocopy buku-buku yang Anda inginkan. Jika Anda ingin berkunjung ke PDS HB Jassin ini, Anda dapat datang pada hari Senin sampai Jumat yang dibuka pukul 08:30 hingga 15:30 WIB. Adapun gedung PDS HB Jassin terletak di Lantai 2 Gedung Galeri Cipta II, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya No.73, Jakarta Pusat.

Thursday, January 7, 2016

Andrea Hirata, Salah Satu Sastrawan Indonesia yang Dipandang Dunia

Laskar Pelangi bisa dikatakan menjadi ikon berkembangnya kembali sastra Indonesia. Berkat kecerdikan Andrea Hirata dalam memainkan kata sehingga menyihir pembacanya untuk masuk ke dalam kisah nyata hidupnya tersebut. 



Debut novel yang diangkat dari kisah nyata tentang sulitnya masyarakat Pulau Belitung dalam menempuh pendidikan tersebut telah sampai ke mata pembaca-pembaca di luar Indonesia. Hingga diterjemahkan ke dalam 34 bahasa di 130 Negara di dunia.


Beberapa waktu lalu bahkan Andrea Hirata berhasil meraih gelar Doktor Kehormatan di bidang sastra dari Universitas Warwick Inggris, karena dinilai berkontribusi terhadap kesusastraan internasional selama delapan tahun terakhir. 


Sejak meluncurkan novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata memang telah berkiprah dalam penerbitan buku dalam skala internasional, dan aktif dalam berbagai festival buku dan pengajaran sastra di kampus-kampus luar negeri.


Ini merupakan sejarah yang patut dibanggakan oleh kalangan sastrawan di Indonesia, karena ini merupakan suatu bukti bahwa karya sastra Indonesia mulai di pandang.
resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

Copyright © Sinekdok Official | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑