Thursday, February 11, 2016

Perbedaan Nama dan Menu Makanan Ini Kadang Bikin Kamu Ketawa

*peringatan : tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis tanpa ada maksud untuk menyinggung SARA atau pun merugikan pihak manapun, hehe (seru-seruan aja bray)

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama menuntut ilmu di kota Malang, tepatnya Universitas Brawijaya. Nah sebagai anak rantau, pasti bagi setiap orang akan mengalami yang namanya shock culture (gegar budaya), dimana kita akan menemukan banyak hal yang baru kita ketahui, mulai dari yang unik, aneh, sampai mengagumkan yang tidak kita temui di kota kelahiran kita.

Salah satu perbedaan yang sempat penulis temukan semasa jadi anak rantau adalah perbedaan sebutan untuk beberapa makanan, yang sebenarnya memiliki menu yang sama dengan kota dimana penulis tinggal. Begitu pun sebaliknya ada yang nama atau sebutan makanannya sama, tetapi menunya berbeda. 

Berikut ini adalah perbedaan nama dan menu beberapa makanan di kota Malang dibandingkan dengan kota-kota lain, termasuk Jakarta. Cekidot !!


1. Martabak vs Terang Bulan

Kalo denger kata Martabak, kayanya hampir semua orang tau makanan ini. Tapi ada yang tahu gak apa itu Terang Bulan? 


Ini Martabak Telor

Nah Ini Martabak Manis atau bisa juga disebut Terang Bulan.


Yak, terang bulan itu sama dengan martabak manis. Kalo ngomongin martabak, hampir di setiap daerah seluruh Indonesia ada jajanan (liat fotonya aja udah ngiler) ini. Makanan ini juga ada dua macam yang biasa kita kenal, yaitu ada martabak manis, (yang dengan berbagai rasa seperti coklat, keju, kacang, susu, ketan, dan lain-lain) dan ada martabak telor (kalo special telornya dua dan pake telor bebek). Tapi taukah kamu di daerah Jawa Timur (atau mungkin juga di daerah lain), misalnya kota Malang, ada sedikit perbedaan nama untuk makanan yang enak disantap pas malam hari ini. Kalau kamu bilang:

Mas, beli martabak keju satu, ya!”

What? Martabak keju?”, kata si penjual.

Si tukang martabak itu mungkin akan bingung. Karena ternyata sebutan untuk martabak manis di beberapa kota atau daerah tertentu adalah TERANG BULAN. Waktu penulis pertama kali ke Malang dan lihat ada tulisan “Martabak dan Terang Bulan”, jujur jadi penasaran juga. Pas tau, eh ternyata itu martabak manis. Jadi kalau kamu mau beli maratabak keju bilang aja :

Mas, terang bulan keju satu, ya!”

Mungkin si penjual akan bilang, 
Oke siap!”,  hehe…


2. Rujak Buah/Manis vs Rujak Cingur
Rujak Buah/Manis

Rujak Cingur Jawa Timur


Saya adalah penggemar berat rujak (rujak buah yang pake sambel gula merah itu ya, yang buahnya nanas, bengkoang, timun, kedondong, mangga, dll). Suatu hari ketika penulis ingin belajar bareng temen semasa kuliah di Malang, penulis minta dibawakan rujak. 
Hai Mawar (nama samaran), besok aku ke kosmu yaa mau belajar mata kuliah yang kemaren.”
“Yuk, dateng aja, nitip bawain rujak ya, hehe”
“Oh rujak. Ok siap!”
Keesokan harinya datanglah si teman tadi dengan membawa dua bungkus rujak. Dengan hati penuh perasaan bahagia tak terhingga saya membuka bungkusan itu dan ternyataaa JENG JENG….!!!!
“ Lah kok? Ini apa?”
“Rujak kan? Katanya minta rujak”
“Bukaaan ini mah gado-gado.”
Tak disangka tak dinyana, benar si teman membawa rujak, tapi ditambah CINGUR, alias RUJAK CINGUR. Sejak saat itu, penulis mendapat hikmah bawa kalau mau sebut rujak, harus ditambah dengan BUAH atau MANIS. karena arti Rujak untuk orang-orang Jawa Timur dan sekitarnya adalah Rujak Cingur, sedangkan rujak yang penulis maksud, disana disebut dengan Rujak Buah atau Rujak Manis.


3. Otak-otak  
Otak-otak juga termasuk salah satu makanan yang tidak asing di telinga. Kalau kata Wikipedia sih "otak-otak merupakan makanan yang terbuat dari daging tengiri cincang yang dibungkus dengan daun pisang, dipanggang, dan disajikan dengan kuah asam pedas." Otak-otak memang banyak jenisnya, salah duanya seperti ini:
Otak-otak ini biasa di jual di pasar atau warung tempat ibu-ibu belanja.


Kalo yang ini otak-otak jajanan SD

Suatu hari (cerita lagi, hehe) penulis pernah diundang makan bareng oleh teman se-kampus, di rumahnya. Pas mau nyendok nasi, si teman bilang:
“Ayo, makan, lauknya ada otak-otak nih.”
“ (saya mengangguk)”
Waktu itu yang ada di pikiran penulis adalah otak-otak yang ada di dua gambar sebelumnya. Tapi pas di meja makan, mata penulis langsung menjelajah untuk mencari di mana si otak-otak itu berada. Karena penulis merasa tidak ada otak-otak disitu. Eh gataunya otak-otaknya ini, hehe :
Otak-otak bandeng

Ini namanya otak-otak bandeng. Penulis aja yang baru tau kali yaa.



    4. Nasi goreng pake saos.
 
Nasi Goreng Arema
Mungkin sebagian orang pernah makan nasi goreng pake saos, tapi untuk menu nasi goreng di pinggiran Jakarta, masih jarang bahkan hampir ga ada yang gorengnya bener-bener pake saos. Nah di Malang, nasi goreng yang akan kamu temui di pinggir-pinggir jalan pasti dikasih saos (kecuali kita pesen dulu mau pake atau nggak). Bagi saya ini masih agak kurang cocok di lidah, saya lebih suka nasi goreng yang pedesnya pake bumbu cabe atau sambel terus di kasih kecap, hehe.

      
    5. Bakso Pake Lontong
 
Bakso AREMA


Hah? Bakso pake lontong? Hmm apa rasanya yaa? Bagi beberapa orang mungkin sudah familiar dengan menu ini, terutama di kawasan kota Malang dan sekitarnya. Kota Malang yang juga terkenal dengan bakso ini punya menu unik, dimana dalam menu baksonya juga bisa disajikan dengan lontong. Bagi orang yang tinggal di kota-kota tersebut mungkin sudah biasa, tapi bagi beberapa pendatang dari kota lain (seperti saya misalnya), masih agak aneh. Meskipun menu baksonya Kota Malang memang Top banget.

Itulah sedikit perbedaan unik tentang menu dan nama makanan antar daerah di negara kita, Indonesia. Hal ini sangat menggambarkan bahwa betapa kaya budaya negara kita dan semua itu harus dilestarikan, termasuk juga kulinernya. Makanan apa yang kita suka, itu kembali lagi masalah selera dan kebiasaan lidah kita masing-masing. Yang penting menu khas kuliner Indonesia harus tetap kita jaga dan lestarikan yaa.

Tuesday, February 2, 2016

Inilah 6 Hal yang Membuat Kamu Ingin Berpuisi


Puisi, syair, atau kata-kata indah pasti akan sangat menyentuh apabila saat kita membacanya sesuai dengan situasi dan kondisi kita saat itu. Mungkin tidak semua orang menyukai seni bersastra seperti puisi, namun ada beberapa hal yang membuat orang terkadang ingin menulis puisi ataupun membuat kata-kata indah. 

Inilah 6 alasan mengapa terkadang kamu ingin membuat puisi:


 1.  Sedang jatuh cinta 



Cinta memang membuat kita terkadang seolah lupa dengan segalanya. Apa saja bisa dilakukan untuk cinta. Kalau kita sedang naksir sama seseorang, biasanya kita suka membuat kata-kata atau puisi. Misalnya untuk nembak cewek. Biasanya seorang cowok kalau sudah suka sama seorang cewek, secara tiba-tiba dia jadi jago menulis puisi, kemudian puisi itu diberikan ke cewek yang dia taksir.




2.  Tugas sekolah

 

Pelajaran wajib yang pasti ada di sekolah adalah mata pelajaran bahasa. Terutama bahasa Indonesia. nah, dalam pelajaran itu pasti ada bab yang mempelajari tentang puisi. Biasanya pada saat menerangkan pelajaran itu, guru kita di sekolah memberikan tugas ke kita untuk membuat satu puisi karya sendiri. Walaupun kita ga suka puisi, ya mau ga mau kita harus buat demi mendapatkan nilai bagus.






3.  Mengikuti lomba


 

Memang, kalau untuk mengikuti lomba itu adalah hak masing-masing orang. Tapi, ga menutup kemungkinan, terkadang dari sekolah adaa aja yang ngirim satu murid untuk mengikuti lomba. Termasuk lomba puisi. Nah biasanya nih guru-guru akan memilih anak murid yang dianggap jago dalam pelajaran bahasa Indonesianya. Atau murid yang memang sudah sering jadi juara di lomba yang sama.





4.  Sedang tren




Generasi 90an pasti tau dong film Ada Apa Denga Cinta? Yang sekarang sekuel keduanya juga lagi dibikin. Dalam film si pemeran utama Rangga dan Cinta adalah anak SMA yang seneng banget sama puisi. Ceritanya si Cinta (yang diperankan Dian Sastro) adalah anak ekskul mading yang udah jadi juara bertahan di lomba-lomba puisi. Tiba-tiba dalam satu lomba dia kalah oleh Rangga (Nicholas Saputra) yang puisinya lebih bagus. Di film itu puisi-puisi mereka dibacakan dan dinyanyikan juga oleh Cinta. Dampak dari film itu, akhirnya puisi-puisi mereka jadi terkenal termasuk nama pengarang aslinya, Rako Prijanto. Dari film itu juga akhirnya banyak anak muda yang suka bikin puisi.




5.  Putus cinta atau galau


 

Kalau tadi kita bisa jago bikin puisi saat jatuh cinta, gimana saat putus cinta ?

Ini justru bisa lebih jago lagi. Rata-rata orang malah bikin puisi untuk meluapkan perasaannya yang saat itu sedang galau gundah gulana karena putus cinta atau patah hati. 




6.  Terlahir sebagai pujangga


 

Ga ada alasan khusus, kalo ini emang udah ditakdirkan jadi pujangga sejati. Biasanya sekolah atau jurusannya saat kuliah adalah di bahasa dan sastra. Mau bikin puisi kaya apa juga bagus aja deh.



Itulah beberapa hal yang terkadang membuat kamu ingin menulis puisi. Bagi beberapa orang, membuat puisi itu tidak mudah loh, pasti kita membutuhkan inspirasi untuk bisa membuat puisi yang bagus dan menyentuh hati. Bagi kamu yang ingin mempelajari tentang puisi, bisa melihat karya-karya pujangga yang sudah maestro dalam dunia perpuisian ini, misalnya seperti Chairil Anwar, Khalil Gibran, Andrea Hirata, Dewi Lestari dan lain-lain.

Ditambah lagi sekarang sudah ada sosial media yang bisa membantu kamu untuk mengasah kemampuan dan bakat dalam menulis, salah satunya adalah sinekdok.com.

So, berpuisi itu memang ga mengenal tempat dan waktu. Kita bisa berpuisi dimana saja dan kapan saja.  




resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut

Copyright © Sinekdok Official | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑