*peringatan : tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis tanpa
ada maksud untuk menyinggung SARA atau pun merugikan pihak manapun, hehe
(seru-seruan aja bray)
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama menuntut ilmu di kota Malang, tepatnya Universitas Brawijaya. Nah sebagai anak rantau, pasti bagi setiap orang akan mengalami yang namanya shock culture (gegar budaya), dimana kita akan menemukan banyak hal yang baru kita ketahui, mulai dari yang unik, aneh, sampai mengagumkan yang tidak kita temui di kota kelahiran kita.
Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis selama menuntut ilmu di kota Malang, tepatnya Universitas Brawijaya. Nah sebagai anak rantau, pasti bagi setiap orang akan mengalami yang namanya shock culture (gegar budaya), dimana kita akan menemukan banyak hal yang baru kita ketahui, mulai dari yang unik, aneh, sampai mengagumkan yang tidak kita temui di kota kelahiran kita.
Salah satu perbedaan yang sempat penulis temukan semasa jadi anak rantau
adalah perbedaan sebutan untuk beberapa makanan, yang sebenarnya memiliki menu
yang sama dengan kota dimana penulis tinggal. Begitu pun sebaliknya ada yang
nama atau sebutan makanannya sama, tetapi menunya berbeda.
Berikut ini adalah perbedaan nama dan menu beberapa makanan di kota Malang
dibandingkan dengan kota-kota lain, termasuk Jakarta. Cekidot !!
1. Martabak
vs Terang Bulan
Kalo denger kata Martabak, kayanya hampir semua orang tau makanan ini. Tapi ada yang tahu gak apa itu Terang Bulan?
Ini Martabak Telor |
Nah Ini Martabak Manis atau bisa juga disebut Terang Bulan. |
Yak, terang bulan itu sama dengan
martabak manis. Kalo ngomongin martabak, hampir di setiap daerah seluruh
Indonesia ada jajanan (liat fotonya aja udah ngiler) ini. Makanan ini juga ada dua macam yang biasa kita
kenal, yaitu ada martabak manis, (yang dengan berbagai rasa seperti coklat,
keju, kacang, susu, ketan, dan lain-lain) dan ada martabak telor (kalo special
telornya dua dan pake telor bebek). Tapi taukah kamu di daerah Jawa Timur (atau mungkin juga di daerah lain),
misalnya kota Malang, ada sedikit perbedaan nama untuk makanan yang enak
disantap pas malam hari ini. Kalau kamu bilang:
“Mas, beli martabak keju satu,
ya!”
“What? Martabak keju?”, kata si penjual.
Si tukang martabak itu mungkin akan bingung. Karena ternyata sebutan untuk
martabak manis di beberapa kota atau daerah tertentu adalah TERANG BULAN. Waktu penulis pertama kali ke
Malang dan lihat ada tulisan “Martabak dan Terang Bulan”, jujur jadi penasaran
juga. Pas tau, eh ternyata itu martabak manis. Jadi kalau kamu mau beli
maratabak keju bilang aja :
“Mas, terang bulan keju satu,
ya!”
Mungkin si penjual akan bilang,
“Oke siap!”, hehe…
2. Rujak Buah/Manis vs Rujak Cingur
Rujak Buah/Manis |
Rujak Cingur Jawa Timur |
Saya adalah penggemar berat rujak
(rujak buah yang pake sambel gula merah itu ya, yang buahnya nanas, bengkoang,
timun, kedondong, mangga, dll). Suatu hari ketika penulis ingin belajar bareng
temen semasa kuliah di Malang, penulis minta dibawakan rujak.
“Hai Mawar (nama samaran), besok
aku ke kosmu yaa mau belajar mata kuliah yang kemaren.”
“Yuk, dateng aja, nitip bawain
rujak ya, hehe”
“Oh rujak. Ok siap!”
Keesokan harinya datanglah si teman tadi dengan
membawa dua bungkus rujak. Dengan hati penuh perasaan bahagia tak terhingga saya
membuka bungkusan itu dan ternyataaa JENG JENG….!!!!
“ Lah kok? Ini apa?”
“Rujak kan? Katanya minta rujak”
“Bukaaan ini mah gado-gado.”
Tak disangka tak dinyana, benar
si teman membawa rujak, tapi ditambah CINGUR, alias RUJAK CINGUR. Sejak saat
itu, penulis mendapat hikmah bawa kalau mau sebut rujak, harus ditambah dengan
BUAH atau MANIS. karena arti Rujak untuk orang-orang Jawa Timur dan sekitarnya
adalah Rujak Cingur, sedangkan rujak yang penulis maksud, disana disebut dengan
Rujak Buah atau Rujak Manis.
3. Otak-otak
Otak-otak juga termasuk salah satu makanan yang tidak asing di telinga. Kalau kata Wikipedia sih
"otak-otak merupakan makanan yang terbuat dari daging tengiri cincang yang
dibungkus dengan daun pisang, dipanggang, dan disajikan dengan kuah asam pedas."
Otak-otak memang banyak jenisnya, salah duanya seperti ini:
Otak-otak ini biasa di jual di pasar atau warung tempat ibu-ibu belanja. |
Kalo yang ini otak-otak jajanan SD |
Suatu hari (cerita lagi, hehe)
penulis pernah diundang makan bareng oleh teman se-kampus, di rumahnya. Pas mau
nyendok nasi, si teman bilang:
“Ayo, makan, lauknya ada
otak-otak nih.”
“ (saya mengangguk)”
Waktu itu yang ada di pikiran
penulis adalah otak-otak yang ada di dua gambar sebelumnya. Tapi pas di meja makan, mata penulis langsung
menjelajah untuk mencari di mana si otak-otak itu berada. Karena penulis merasa tidak ada otak-otak disitu. Eh gataunya otak-otaknya ini, hehe :
Ini namanya otak-otak bandeng. Penulis aja yang baru tau kali yaa.
Mungkin sebagian orang pernah
makan nasi goreng pake saos, tapi untuk menu nasi goreng di pinggiran Jakarta,
masih jarang bahkan hampir ga ada yang gorengnya bener-bener pake saos. Nah
di Malang, nasi goreng yang akan kamu temui di pinggir-pinggir jalan pasti
dikasih saos (kecuali kita pesen dulu mau pake atau nggak). Bagi saya ini masih
agak kurang cocok di lidah, saya lebih suka nasi goreng yang pedesnya pake bumbu cabe atau sambel terus di kasih kecap, hehe.
Hah? Bakso pake lontong? Hmm apa
rasanya yaa? Bagi beberapa orang mungkin sudah familiar dengan menu ini,
terutama di kawasan kota Malang dan sekitarnya. Kota Malang yang juga terkenal
dengan bakso ini punya menu unik, dimana dalam menu baksonya juga bisa
disajikan dengan lontong. Bagi orang yang tinggal di kota-kota tersebut mungkin
sudah biasa, tapi bagi beberapa pendatang dari kota lain (seperti saya
misalnya), masih agak aneh. Meskipun menu baksonya Kota Malang memang Top banget.
Itulah sedikit perbedaan unik tentang menu dan nama makanan antar daerah di negara kita, Indonesia. Hal ini sangat menggambarkan bahwa betapa kaya budaya negara kita dan semua itu harus dilestarikan, termasuk juga kulinernya. Makanan apa yang kita suka, itu kembali lagi masalah selera dan kebiasaan lidah kita masing-masing. Yang penting menu khas kuliner Indonesia harus tetap kita jaga dan lestarikan yaa.
Itulah sedikit perbedaan unik tentang menu dan nama makanan antar daerah di negara kita, Indonesia. Hal ini sangat menggambarkan bahwa betapa kaya budaya negara kita dan semua itu harus dilestarikan, termasuk juga kulinernya. Makanan apa yang kita suka, itu kembali lagi masalah selera dan kebiasaan lidah kita masing-masing. Yang penting menu khas kuliner Indonesia harus tetap kita jaga dan lestarikan yaa.